Postingan

Filosofi Billiard

Gambar
Belakangan ini, saya punya kebiasaan yang asyik bareng teman-teman: main biliar, sebuah permainan yang mengharuskan pemain menyodok  cue ball   dengan stik panjang agar mengenai   target  ball   hingga masuk ke   pocket . Kesenangan saat memasukkan target, kegembiraan saat memenangkan duel, dan kepuasan saat mengolok-olok teman adalah salah tiga dari banyaknya alasan mengapa biliar menjadi permainan yang kami gemari. Di luar itu, syarat main biliar relatif simpel. Kita enggak perlu mengajak 11 orang, pakai sepatu air jordan, atau minum suplemen penambah massa otot. Cukup datang ke tempat dan bayar, semua alat sudah disediakan. Mau bawa alat pribadi? Asal enggak bawa meja sendiri, kita enggak akan dilarang. Lagian,  ngapain  kalian bawa meja sendiri? Alasan lainnya adalah main biliar sangat minim risiko cedera. Mustahil banget ACL kita putus, kena dislokasi tulang, atau kejatuhan beban karena mau  flexing  di media sosial tapi fisik engga...

Review: 12 Angry Men (1957) - Kenapa Dua Belas Pria Ini Marah?

Gambar
Images by: IMDB.com “12 Angry Men” (1957) adalah masterpiece yang ditulis oleh Reginald Rose dan disutradarai oleh Sidney Lumet. Film ini secara halus menyindir sistem common law di Amerika Serikat, yaitu sistem hukum yang memberikan keputusan hukum terdakwa kepada panel juri yang berasal dari masyarakat dengan berbagai latar belakang. KENAPA DUA BELAS PRIA INI MARAH? 12 Angry Men bercerita tentang 12 juri yang bertugas menentukan nasib anak berusia 18 tahun yang dijatuhi hukuman mati karena dituduh membunuh ayahnya sendiri. Nasib anak tersebut ditentukan dengan syarat kedua belas juri punya satu suara: bersalah atau tidak bersalah. Dalam mengambil keputusan, dua belas juri itu diberi kesempatan berunding dalam satu ruangan. Diskusi dibuka dengan para juri yang tanpa ragu setuju terdakwa bersalah karena adanya bukti dan kesaksian kuat selama persidangan, tapi hanya sebelas juri yang mengangkat tangan. Juri #8 (Henry Fonda) meminta para juri lain untuk membicarakan bukti dan kesak...

Menapaki Merbabu

Gambar
Sekitar bulan April atau Mei, berawal dari obrolan ngalor-ngidul antara aku dan teman-teman kuliah, tercetus rencana pendakian gunung usai ujian akhir semester. Tanpa pikir panjang aku mau ikut. Aku belum pernah naik gunung, tapi hasrat mendaki sudah tertanam di hati saat melihat teman-teman yang kelihatan bangga sepulang mendaki. Semua pencapain mereka di gunung diumbar-umbar seakan baru pulang dari medan perang. Aku merasa tertantang. Berhari-hari kemudian, rencana pendakian sering banget muncul di tengah obrolan meski belum ada kepastian. Tapi, salah satu temanku, Tabah, selalu meyakinkan kami bakal berangkat. Di pertengahan Juli, Tabah menelepon. "Ken, kita mendaki di akhir Agustus. Ke Merbabu. Jadi ikut, gak?" katanya. Mendengar kata “Merbabu”, yang terlintas di pikiranku adalah… Aku dan Tabah mengobrol panjang, terutama tentang apa saja yang perlu disiapkan. Di akhir obrolan, pendakian ditetapkan pada hari Minggu, tanggal 28 Agustus 2022. Aku juga dapat informasi tent...

Balada Kuping Budeg

Gambar
Beberapa hari yang lalu aku mengalami ke-budeg-an di kuping sebelah kiri. Hari itu cukup cerah dan indah tapi aku gak bisa dengar apa-apa. Kuping kiriku tidak berfungsi. Tapi, aku berpikir positif, menganggapnya bakal ilang. Sayangnya, hari semakin malam dan semakin budeg pula kupingku. Bingung mengatasi masalah itu, jadi aku pilih tidur *hehe Malam itu aku tidur nyenyak, yaa... karena aku gak dengar apa-apa. Pagi-pagi buta aku bangun dan kuping masih budeg. Budegnya mirip kalau landing  saat naik pesawat, kuping kayak ditutup. Paham, kan? *btw aku belum pernah naik pesawat Bingung harus ngapain dengan masalah ini, lewat riset di Gugel aku mencoba melakukan saran-saran yang tertera di situ. 1. Menelan ludah  pacar  sendiri. Udah kucoba berkali-kali sampai ludahku kering, tapi masih tetap budeg. 2. Menguap. Udah kucoba dan tidak membuahkan hasil apa pun, aku malah ngantuk karena nguap mulu. 3. Memasukkan air hangat ke dalam telinga. Ini kulakukan ketika mandi, sambil me...

PIU LUCU SEKALI

Gambar
Belakangan ini aku ingin punya hewan peliharaan karena butuh teman di rumah. Selain itu, aku kangen kucingku yang dulu. Namanya Nero, bulunya hitam, dan dibesarkan di keluarga baik-baik. Dia ditemukan mati dengan keadaan badan dan muka hancur (kemungkinan karena ketabrak). Aku baru tahu Nero meninggal setelah pulagn sekolah dan lihat kuburannya di halaman rumah. Sedih? Iya, soalnya aku belum punya banyak waktu sama Nero meskipun dia sering deketin aku. RIP NERO Dilanda butuh dan kangen, aku berniat mengadopsi hewan peliharaan. Awalnya, sih, aku ingin pelihara kuda nil karena mirip Pablo Escobar. Tapi, karena gak diboleh nyokap, akhirnya aku pilih kucing. Kenapa kucing? Selain mengingatkanku sama Nero, aku suka hewan-hewan lucu yang mager-an. Kucing, kan, lucu. Dia gak aneh-aneh. Kegiatannya dari pagi sampai malam cuma makan, bermain, tidur siang, dan cuci muka. Kalau beruntung, aku bahkan bisa dapat kucing yang punya kantong ajaib. Aku akan menceritakan kisahku selama seminggu be...

Kisah Sedih di Hari Kamis

Gambar
Minggu lalu, aku mengerjakan tugas melukis yang dikasih guru seminggu sebelumnya. Jujur, tugas ini cukup menarik. Entah kenapa aku suka tugas sekolah yang disuruh bikin karya seni. Mungkin inilah passion -ku selain mengangkat harkat dan martabat orang tua di mata dunia. Ini berarti daftar passion -ku bertambah satu: 1. Mencerdaskan bangsa Indonesia 2. Mengangkat harkat dan martabat orang tua di mata dunia 3. Menjadi manusia yang membuat karya, alias seniman 4. Menjadi pemimpin keluarga yang berasaskan kekeluargaan dan gotong-royong 5. Mewujudkan keluarga yang religius, berakhlak mulia, berprestasi, terampil, dan berbudaya lingkungan. *ini sih visi sekolah, sih* Ya, passion seniman berada di tengah-tengah, di antara passion hebat lainnya. Hal itu dimaksudkan biar aku gak bingung tentang apakah passion itu akan gue prioritaskan atau diabaikan Selama pengerjaan, aku beli kuas baru dan cat baru. Kuhamburkan harta kekayaanku demi sebuah karya seni yang akan super duper power cool ini. ...